PENYEBAB GIZI BURUK PADA PERKEMBANGAN
ANAK DI NEGARA BERKEMBANG
ANNISA DWI AYUINDHIRA
D III GIZI IA
Dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari gizi.
Tubuh sangat memerlukan zat gizi untuk bisa menjalankan fungsi-fungsinya. Gizi
merupakan faktor mutlak diperlukan dalam proses tumbuh kembang fisik, sistem
saraf dan otak, serta tingkat intelektualitas dan kercerdasan manusia. Gizi
juga berfungsi sebagai sumber tenaga, pembangun dan regenerasi sel. Tumbuh
kembang anak sangat dipengaruhi oleh gizi yang diterima oleh tubuhnya. Tumbuh
kembang anak harus dimulai sejak sedini muking dari masih janin hingga tumbuh
dewasa, sehingga akan dihasilkan sumber tenaga manusia yang berkualitas. SDM yang
berkualitas akan berpengaruh tehadap pertumbuhan suatu negara. Salah satunya
adalah anak karena merupakan tumpuan masa depan bangsa. Untuk mampu berfungsi
sebagai generasi penerus bangsa, abak harus di siapkan sebik-baiknya.
Menurut
(Wikipedia.org, 2018),” Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang
dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan,
pemeliharaan kesehatan”. Sehingga kita harus memperhatika gizi kita. Jangan
sampai kita lalai akan gizi kita karena kekurangan gizi dapat menyebabkan gizi
buruk. Sedangakan menurut Sunanto (2014),” Gizi buruk atau malnutrisi dapat diartikan sebagai asupan
gizi yang buruk. Hal ini bisa diakibatkan oleh kurangnya asupan makanan,
pemilihan jenis makanan yang tidak tepat ataupun karena sebab lain seperti
adanya penyakit infeksi yang menyebabkan kurang terserapnya nutrisi dari
makanan”. Gizi buruk secara klinis
ditandai dengan asupan protein, energi dan nutrisi mikro seperti mineral dan
vitamin yang kurang sehingga menyebabkan gangguan kesehatan.
Mungkin kita sudah tidak asing dengan istilah gizi buruk,
gizi buruk di sebabkan oleh asupan nutrisi yang kurang. Sesorang yang mengalami
gizi buruk biasanya mengalami pola makan yang tidak bagus, tapi seseorang yang
banyak makan bisa juga terkena gizi buruk akibat makanan yang di makan tidak
mengandung nutrisi yang cukup guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Nutrisi yang
dibutuhkan tubuh bermacam-macam ada yang dibutuhkan dalam jumlah banyak
(makronutrien) terdiri dari karbohidrat, protein, lemak dan ada yang dibutuhkan
dalam jumlah sedikit (mikronutrien) terdiri dari vitamin dan mineral ( alodokter.com, 2018).
Namun ada penyebab
lain yang dapat mengakibatkan gizi buruk. Menurut alodokter.com (2018),” malnutrisi juga bisa disebabkan oleh
kondisi kesehatan tubuh yang tidak dapat menyerap nutrisi, masalah pada
kesehatan mental, dan kecanduan
narkotika atau alkohol, serta kemiskinan. Tanpa perbaikan asupan nutrisi dan
pengobatan yang tepat, malnutrisi dapat menyebabkan gangguan kesehatan”.oleh karena
itu kita harus memeperhatikan asupan makanan yang kita makan apakah sudah
memenuhi kebutuhan nutrisi tiap harinya.
Maka dapat kita ketahui gizi sangat penting untuk tubuh
kita agar bisa melaksanakan tugas dan fugsinya dengan baik. Menurut Almatsier (2004:3),”
secara klasik kata gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu untuk
menyediakan energi, membangun dan memelihara jaringan tubuh, serta mengatur
proses-proses kehidupan dalam tubuh”. Namun kekurangan asupan gizi tidak
langsung di rasakan. Perlu jangka Panjang untuk bisa merasakan efek dari
kurangnya giz dalam tubuh.
Seiring berjalannya waktu pandangan akan gizi tidak
terpacu hanya dengan kesehatan dan tubuh, melaikan sudah berpengaruh dalam segi
sosial. Sesorang yang memiliki potensi ekonomi yang bagus maka kebutuhan
gizinya terpenuhi dengan baik, gizi yang terpenuhi mempengaruhi perkembangan
otak yang akan meningkatkan kemampuan dalam belajar dan akan mengakibatkan
produktivitas kerja yang bagus (Almatsir,2004:4). Peningkatan insidensi dan
sebaran kasus kurang gizi disebabkan oleh
banyak faktor / permasalahan, seperti faktor biologis yang meliputi
umur, jenis kelamin, penyakit infeksi kronis yang diderita oleh balita di
daerah dengan kasus gizi kurang. Faktor lain yang mengakibatkan gangguan gizi
atau gizi buruk, antara lain:
1. Faktor ketersediaan pangan yang
bergizi dan terjangkau oleh masyarakat
2. Perilaku dan budaya dalam pengolahan
pangan dan pengasuhan asuh anak
3. Pengelolaan yang buruk dan perawatan
kesehatan yang tidak memadai
Sementara pada faktor geografi, sosial ekonomi dan
politik, antara lain menyangkut ketersediaan ketersediaan lahan, ketahanan
pangan di tingkat rumah tangga, pola asuh, penyakit infeksi dan non-infeksi,
kesehatan lingkungan, pendidikan, kemiskinan, juga faktor kebijakan. Ada juga
pendapat bahwa faktor penyebab gizi buruk terbagi menjadi 3 yaitu penyebab secara tidak langsung,
penyebab langsung, dan penyebab mendasar. Penyebab tidak langsung berpengaruh
terhadap penyebab langsung. Seperti perawatan dan pola asuh, akses makanan yang
kurang, pelayanan kesehatan di sekitar yang buruk atau tidak mendukung.
Penyebab langsung meliputi konsumsi makanan yang buruk, adanya penyakit/infeksi
yang semakin memperburuk kondisi fisik. Sekangkan penyebab mendesak meliputi
faktor sumber daya potensial seperti politik dan ideologi, suprastruktur, dan
struktur ekonomi. Dan faktor sumber daya seperti kurangnya Pendidikan
rakyat.(Aritonang dan Priharsiwi, 2006:45) sedangkan menurut pendpat daei
Krisnansari (2010),” Masalah Gizi buruk tidak dapat
diselesaikan sendiri oleh sektor kesehatan. Gizi buruk merupakan dampak dari
berbagai macam penyebab, seperti rendahnya tingkat pendidikan, kemiskinan,
ketersediaan pangan, transportasi, adat istiadat (sosial budaya), dan
sebagainya. Oleh karena itu, pemecahannyapun harus secara komprehensip.
Maka gizi yang bagus harus diatur sejak masih bayi,
karena itu akan mengakibatkan efek dalam jangka Panjang. Agar seorang bayi
tumbuh dengan sehat dan cerdas dimasa yang akan datang. Kebutuhan bayi akan zat
gizi paling tinggi di banding dengan yang lain karena bayi sedang ada dalam
masa pertumbuhan yang sangat pesat. Bayi yang lahir dengan berat badan cukup
sekitar 2,5-3,5 kg akan mencapai kelipatan berat badannya dalam waktu 6 bulan.
kebutuhan energi pada bayi sekitar 110-100 kal/kg berat badan sehari dan
kebutuhan akan protein sekitar 3-4 gram/kg berat badan sehari. (Sediaoetama,
2004:235)
Yang perlu diwaspadai dari kekurangan asupan gizi pada
masa tahap tumbuh kembang anak adalah kondisi kesehatan yang mengalami gangguan
sehingga memicu banyak sekali penyakit pada tubuh. Bahkan jenis penyakit yang
mengancam nampaknya tidak main-main karena bersifat penyakit yang cukup berat.
Penyakit gizi butuk terbagi menjadi 3 tipe yaitu kwashiorkor, marasmus,
marasmus-kwashiorkor.
Kwashiorkor, marasmus, marasmus-kwasiorkor merupakan
penyakit kekurangan gizi dalam jangka waktu Panjang. Kwashiorkor merupakan gizi
buruk karena kekurangan protein atau kurangnya asupan makanan yang mengandung
protein hewani. Biasanya lebih sering terjadi pada golongan masyarakat ekonomi
ke bawah.Untuk mendeteksi anak yang mengalami busung lapar, bisa dilakukan
dengan menimbang berat badan anak secara teratur. Jika perbandingan berat badan
dan umurnya di bawah 60 persen maka anak tersebut bisa dikatakan terindikasi
busung lapar(solusisehatku.com, 2018)
Marasmus
merupakan gizi buruk karena kekurangan karbohidrat. Kondisi ini biasanya
dialami oleh anak usia 0-2 tahun. Ciri-ciri umum anak yang mengalami marasmus
yaitu memiliki berat badan kurang dari 60 persen berat badan sesuai dengan
usianya, suhu tubuh yang rendah, dan kulit tubuh yang longgar hingga hanya
terlihat seperti tulang yang terbungkus kulit saja. Selain itu, wajah anak akan
terlihat lebih tua dan mengalami diare kronik atau susah buang air kecil(harian.analisadaily.com)
Marasmus-Kwashiorkor merupakan gizi buruk karena
kekurangan protein dan karbohidrat. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan makanan yang
bergizi berupa sayur mayur, buah-buahan, makanan yang mengandung karbohidrat
seperti nasi, kentang, dan jagung serta makanan yang mengandung protein seperti
telur, ikan , dan daging. Pemberian air susu ibu (ASI) bagi anak sampai usia 2
tahun juga bisa membantu mencegah terjadinya Marasmik-kwashiorkor
(Santiko,2018).
Mortalitas atau kejadian kematian dapat terjadi pada
penderita gizi buruk, khususnya pada gizi buruk berat. Kematian ini seringkali terjadi
karena hipotermia, hipoglikemia, diare dan dehidrasi berat serta penyakit
infeksi. Infeksi berat sering terjadi karena pada anak gizi buruk sering
mengalami gangguan mekanisme pertahanan tubuh sehingga mudah terinfeksi atau
bila terkena infeksi berisiko terjadi komplikasi yang lebih berat hingga
mengancam nyawa.
Demikian beberapa gangguan kesehatan akibat gizi buruk
yang perlu diwaspadai terutama untuk pertumbuhan anak. Jangan menyepelekan
kebutuhan nutrisi anak karena sangat penting dan sangat mempengaruhi kesehatan
tubuh. Senantiasa berikan asupan nutrisi untuk anak dengan memberikan sajian
makanan yang bergizi setiap harinya. Jaga kesehatan anak dengan selalu
memberikan asupan vitamin tambahan supaya sistem imun anak tidak mengalami
gangguan. Dengan sistem imun yang kuat maka akan terhindar dari risiko gangguan
penyakit.
DAFTAR RUJUKAN
Almasier, Sunita.2004.Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama
Aritonang, Irianton dan Endang
Priharsiwi.2006.Busung Lapar.Yogyakarta:
Media Pressindo
Komarudin,
A. 2018. Waspada!! Inilah Beberapa Jenis
penyakit Akibat Gizi Buruk!. solusisehatku. (http://www.solusisehatku.com/waspada-inilah-beberapa-jenis-penyakit-akibat-gizi-buruk
), diakses 6 September 2018
Krisnansari. 2010. Nutrisi dan Gizi Buruk.
Vol 4, no 1, pg. 63. (https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=gizi+buruk&oq=),
diakses 13September 2018
Noya,
A. 2018. Berbagai Penyakit Akibat
Malnutrisi, alodokter. (https://www.alodokter.com/perhatikan-berbagai-penyakit-akibat-malnutrisi-di-bawah-ini),
diakses 6 September 2018.
Santiko, w. 2018. Penyakit Gizi Buruk : Gejala, Pemeriksaan dan Pengobatan. doktermuslim. (https://doktermuslim.com/penyakit-gizi-buruk/), diakses 6
September 2018
Sediaoetama, Achmad Djaeni.2004.Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid
I. Jakarta: Dian Rakyat
Sunanto.
2014. Gizi buruk (http://nanto14.blogspot.com/2014/01/gizi-buruk.html), diakses 6 September 2018
Wikipedia. 2018. Nutrisi,
(https://id.wikipedia.org/wiki/Nutrisi).
Diakses 6 September 2018
Yuliana. 2018. Gizi
Buruk. Harian.analisadaily, (http://harian.analisadaily.com/kesehatan/news/3-tipe-gizi-buruk/486187/2018/015)
diakses 6 September 2018
Komentar
Posting Komentar